Lebak, Gemaindonews.Com – Perusahaan Umum Kehutanan Negara (Perhutani) wilayah Kabupaten Lebak, Banten, menghadapi kendala dalam pelaksanaan tebangan pohon mahoni dan alkasiah sejak tahun 2024 hingga memasuki 2025. Tingginya curah hujan membuat akses lapangan sulit dilalui dan membahayakan aktivitas penebangan.
Sejumlah titik tebangan dilaporkan sulit dijangkau akibat jalan hutan yang licin serta rawan longsor. Kondisi tersebut membuat alat berat maupun kendaraan pengangkut kayu tidak dapat beroperasi maksimal. Alhasil, target tebangan pohon mahoni tahun 2024 belum sepenuhnya tercapai.
“Aspek keselamatan pekerja menjadi prioritas utama, sehingga kegiatan penebangan tidak dapat dipaksakan di tengah kondisi alam yang ekstrem,” ujar Asper Perhutani Lebak, Titan, saat ditemui Rabu (10/9/2025).
Ia menambahkan, penundaan dilakukan guna mencegah kecelakaan kerja maupun kerusakan pada jalur angkutan hutan. Dampaknya, pasokan kayu mahoni dan alkasiah ke pasaran ikut tertunda, sehingga memengaruhi perencanaan produksi.
Meski demikian, Perhutani memastikan penebangan akan kembali dilanjutkan begitu kondisi cuaca dan medan memungkinkan. “Kami berharap, meski terkendala musim hujan, keselamatan para pekerja tetap terjaga. Semoga pada tahun 2025 ini penebangan bisa kembali dilanjutkan dan diselesaikan sesuai rencana,” terang Titan.
Senada, Hasan, Kaur Perhutani Lebak, menegaskan faktor cuaca menjadi penyebab utama keterlambatan. “Kami berharap cuaca di tahun 2025 lebih cerah agar penebangan bisa segera dilanjutkan dan rampung sesuai target,” ungkapnya.(Edo.s)
Social Header