Lebak, gemaindonews.com — Gelombang desakan pencopotan Kepala Inspektorat Kabupaten Lebak berinisial R kian menggelegar. Ketua Umum Badak Banten Perjuangan, Eli Sahroni, menyuarakan pernyataan keras: dugaan penganiayaan tenaga honorer oleh dua ASN, salah satunya pejabat tinggi Inspektorat, tidak boleh ditutup dengan dalih musyawarah kekeluargaan.
Meski korban memilih tidak melanjutkan laporan ke kepolisian, Eli menegaskan bahwa sikap tersebut tidak menghapus jejak pelanggaran etik yang dilakukan pejabat strategis.
“Musyawarah kekeluargaan itu wajar. Tapi tidak bisa mengubur fakta bahwa seorang pejabat tinggi auditor telah melakukan kekerasan. Dia harus dicopot dari jabatan—tanpa tawar-menawar,” tegas Eli dalam rilis resminya, Kamis (11/12/2025).
Menurutnya, penganiayaan yang membuat tenaga honorer babak belur merupakan pelanggaran berat yang tidak boleh ditoleransi.
“Terjadi kekerasan, terjadi penganiayaan. Itu pelanggaran etik ASN yang nyata. Tidak ada alasan untuk mempertahankan jabatannya. Selain pencopotan, penurunan pangkat atau penghentian kenaikan pangkat harus diterapkan,” ujarnya.
Tak hanya itu, Eli menyorot tanggung jawab moral Bupati Lebak, Hasby Jayabaya, yang dinilainya tidak bisa berdiam diri ketika anak buahnya melakukan tindakan mencoreng marwah pemerintah daerah.
“Bupati Lebak semestinya menyampaikan permintaan maaf kepada korban. Apalagi korban hanyalah tenaga honorer. Ini persoalan serius, bukan sekadar masalah internal birokrasi,” ucapnya.
Eli memperingatkan, pembiaran hanya akan menyalakan bara kemarahan publik.
“Jika pejabat pelaku kekerasan tidak diberi sanksi dan tidak dicopot, masyarakat sipil bisa saja turun ke jalan menuntut ketegasan Bupati Lebak,” tandasnya.
Menutup pernyataannya, Eli menegaskan bahwa integritas ASN tidak boleh dinegosiasikan.
“Kami mendesak agar kasus ini tidak lolos dari sanksi etik. Bupati Lebak harus bertindak tegas, profesional, dan tanpa tebang pilih,” tutupnya.
Insiden ini kembali membuka mata publik: jabatan adalah amanah, dan pejabat yang mencederainya tidak layak dipertahankan.
Sumber: ketum BBP Eli Sahroni
Penerbit: Redaksi


Social Header